Lepas konflik yang pernah mendera kampung selama beberapa dasawarsa silam pelbagai kenangan dengan sendirinya tersimpan rapi di alam bawah sadar. Bicara konflik, kenangan kelam adalah perihal paling dominan dari semua yang bersisa. Tapi bagi kami, walau semua yang kelam tak patut untuk dilupa begitu saja, akan menguras banyak sekali energi jika ianya selalu diumbar-umbar sedemikian rupa hingga menghabiskan berceret-ceret kopi Ulee Kareng ketika dibicarakan di meja-meja warungkopi. Jika sudah begini, kebanyakan perokok berat akan tahu akibatnya: Bahwa sebungkus dua bungkus rokok tak akan cukup (mampu) untuk mengimbangi tema obrolan dan pahitnya rasa kopi.
Lantas, setelah sadar, bahwa mengingat-ngingat kekelaman
masa silam adalah perbuatan yang cukup menguras tenaga lahir batin seorang
manusia, Geulanceng menyesuaikan kesadaran ini untuk menggali kenangan-kenangan
lain. Yaitu kenangan-kenangan yang ketika dibicarakan menumbuhkan sungging
senyum bagi si pencerita sendiri, bagi pendengar atau bagi orang lain yang
secara kebetulan mencuri dengar sebab kenangan ini pernah mereka alami pada
masa-masa getir dahulu.
Namun di samping sungging senyum yang diharapkan lahir dari
sebuah penggalian kenangan, sebagaimana Tan Malaka tulis dalam Naar de
Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia) tahun 1925, ─“Kelahiran suatu pikiran
sering menyamai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan
penderitaan-penderitaan pembawa kelahirannya,”─
pemikiran baru beranjak dari pengalaman derita yang pernah dialami masa dahulu
adalah sebuah keniscayaan. Kalau tidak, maka pantaslah orang lain menyebutnya
sebagai seorang dungu.
Sampai di taraf ini, Geulanceng menyadari konflik telah
banyak melahirkan hal-hal baru dalam segala ranah kehidupan. Dalam konteks
konflik yang pernah seantero negeri alami, idiom-idiom serupa Sibak Rukok Teuk
dan Radio Meu Igoe adalah bagian kecil yang sebelumnya jarang dikenal atau
bahkan tidak ada sama sekali. Maka dalam nuansa damai seperti yang sedang kita
jalani ini, pemanfaatan idiom-idiom tersebut untuk diangkat kembali
keberadaannya dalam media kaos adalah usaha untuk menumbuhkembangkan pikiran
lepas penatnya jiwa raga akibat penderitaan.
doc. pribadi Doel CP Allisah |
Boleh jadi, Geulanceng berusaha membumikan idiom-idiom ini
kembali dengan catatan maknanya bisa disesuaikan dengan konteks zaman sekarang.
Katakanlah jika dulu idiom Sibak Rukok Teuk keluar dari mulut-mulut para
kombatan untuk meyakinkan orang kampung tentang keberhasilan perjuangan dari
hutan ke hutan, sekarang idiom ini bisa dimaknai sebagai keyword untuk
memicu sifat pantang menyerah dalam berusaha. Boleh jadi dalam usaha mengejar
seorang calon istri, tapi memungkinkan pula dipakai oleh seorang suami untuk
meyakinkan sang istri tentang lobi pekerjaannya di sebuah institusi, dimana
untuk melicinkan lobi mahar yang telah menjadi hak penuh istri ditarik kembali.
Begitu pun dengan idiom Radio Meu Igoe, misalnya. Ini idiom sedikit
banyaknya menjelaskan bagaimana alam berpikir kolektif orang-orang di zaman
konflik tak mudah percaya pada sebuah berita tanpa dasar faktanya. Dengan bijak
orang-orang yang pernah hidup di zaman ini bisa mengklasifikasikan mana kabar
yang bisa dipercaya dan mana pula berita yang dibuat berdasarkan bualan belaka.
Untuk menyederhanakan rupa kabar yang disebutkan terakhir, keluarlah serupa
lakap, “Nyan haba radio meu igoe kadang!”[]
Thank you, your article is very good
BalasHapusviagra asli
cialis asli
viagra jakarta
viagra asli jakarta
toko viagra jakarta
jual viagra jakarta
agen viagra jakarta
toko viagra asli
jual viagra asli
jual viagra
toko viagra
agen viagra
cialis jakarta
cialis asli jakarta
titan gel asli
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
viagra cod jakarta
obat viagra jakarta
obat viagra asli
viagra usa
viagra original
obat viagra
obat kuat viagra
jual cialis
toko cialis
obat cialis
obat cialis asli
obat kuat cialis
obat cialis jakarta
toko cialis jakarta
jual cialis jakarta
agen cialis jakarta
toko titan gel
jual titan gel
vitamale asli
permen soloco asli
maxman asli
vimax asli
viagra
titan gel
hammer of thor
hammer of thor asli
hammer of thor jakarta
hammer of thor asli jakarta