"Untuk hal-hal yang telah terpikirkan dan kemudian terlupakan, kami mengemasnya dalam desain-desain ingatan."
Senin, 03 Maret 2014

Sekali ini kami mengusung nama produk kami sendiri untuk dinaikkan dalam desain baju yang sampai hari ini telah melahirkan diri ke dunia setelah proses produksi berlangsung sukses tanpa ada gangguan apa-apa berikut biayanya juga. Tak ada alasan khusus kenapa nama produk dijadikan sebagai desain baju, kecuali keinginan kami untuk berbagi rasa memiliki bersama teman-teman para komunal geulanceng, atas usaha yang telah kami rintis sejak beberapa tahun silam, yang kelahirannya terjadi setelah melalui pelbagai topik diskusi baik di meja-meja warung kopi maupun di tempat-tempat lain seperti di ruang paling privasi umat manusia di dunia serupa jamban. Untuk proses diskusi pada nama tempat yang terakhir disebutkan itu tentu saja berlangsung seorang diri (harus diakui saat bermenung kita sering bergumam seorang diri, ini yang dimaksudkan diskusi seorang diri) dan mustahil dilakukan secara berjamaah, di mana keberlangsungan diskusi tersebut -boleh jadi- berujung atau berakhir manakala bunyi cemplung mengudara hingga sampai ke gendang telinga.

Nb. Tulisan kali ini memang sengaja memakai kalimat yang rada-rada panjang. Sekadar berlatih punya nafas panjang biar pekerjaan seperti mengaji atau menyelam jadi gampang.

Kemudian, ihwal yang perlu kami jelaskan, bahwa desain baju dengan merk produk sebagai desainnya juga dibarengi dengan pemuatan tagline berikut sebaris kalimat yang sebelumnya pernah kami jadikan sebagai alasan kenapa kaos geulanceng ada. Adapun taglinenya yaitu, blak-blakan Aceh dalam kaos; dan sebaris kalimat yang dimaksud adalah, untuk hal-hal yang pernah terpikirkan dan kemudian terlupakan, kami mengemasnya dalam desain-desain ingatan. Maka jika ditanyai orang perihal kenapa tagline beserta sebaris kalimat itu dimuat dalam baju yang bila kalian berminat boleh memesannya di sini atau hubungi nomor kontak +6285361395153 ini, jawaban yang paling memungkinkan untuk diberikan adalah: bahwa tagline tersebut bermakna penanda ketidaklupaan kita tentang perihal-perihal buruk yang pernah menimpa Aceh. Bahwa negeri yang punya sejarah kegemilangan yang panjang ini juga mempunyai sejarah miris, yang sangat patut dimasukkan dalam pustaka berpikir orang-orang Aceh sendiri maupun orang-orang luar yang telah kadung berpaut hati, baik dengan perempuan atau lelakinya, dengan alamnya, sejarahnya atau bahkan berpaut hati dengan wakil gubernurnya sekarang yang menurut beberapa perempuan, sosok yang kerap disapa Muallem itu sangat macho layaknya aktor-aktor kelas kakap bollywood. Sementara penjelasan untuk sebaris kalimat di bawah tulisan taglinenya, kami rasa sudah cukup jelas penjabarannya.[]

1 komentar: